Rabu, 11 April 2012

Selasa, 29 November 2011

Perokok Pasif 3x Lebih Berbahaya dari Perokok Aktif ?

 
"konsentrasi racun dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun tidak terfilter"
 
 
Menghirup asap rokok orang lain lebih berbahaya dibandingkan menghisap rokok sendiri. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.

Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. "Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan."

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.

Berikut sejumlah zat berbahaya yang terkandung di sebuah batang rokok:
Tar
- Dalam tubuh manusia, tar memicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker.
- Dalam tubuh perokok pasif, tar akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.

Nikotin
- Dalam tubuh manusia menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu peningkatan konsumsi.
- Dalam tubuh perokok pasif, nikotin akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.

Karbon Monoksida
- Merupakan gas berbahaya yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Pengikatan oksigen oleh karbon monoksida inilah yang kemudian memicu terjadinya penyakit jantung.
- Dalam tubuh perokok pasif, gas berbahaya ini akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.

Bahan kimia berbahaya
- Berupa gas dan zat berbahaya yang jumlahnya mencapai ribuan. Di tubuh manusia, bahan kimia berbahaya ini meningkatkan risiko penyakit kanker.
- Dalam tubuh perokok pasif, bahan kimia berbahaya ini akan terkonsentrasi 50 kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.

Mengutip hasil kajian WHO, Budi mengatakan, lingkungan bebas asap rokok merupakan satu-satunya strategi efektif untuk memberikan perlindungan bagi perokok pasif. 

Penyediaan smoking area juga tak sepenuhnya melindungi para perokok pasif dari bahaya rokok. "Penyediaan smoking area di dalam gedung sama halnya dengan kencing di sudut kolam renang, akan menyatu juga," ujarnya. "Asap tetap akan menembus ventilasi."

Data Global Youth Survey tahun 1999-2006, sebanyak 81 persen anak usia 13-15 tahun di Indonesia terpapar asap rokok di tempat umum atau menjadi perokok pasif. "Padahal rata-rata persentase dunia hanya 56 persen," ujarnya.

Survei tersebut juga menunjukkan, lebih dari 150 juta penduduk Indonesia menjadi perokok pasif di rumah, di perkantoran, di tempat umum, di kendaraan umum.

Sedangkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004 menunjukkan, lebih dari 87 persen perokok aktif merokok di dalam rumah ketika sedang bersama anggota keluarganya. Survei ini juga menemukan 71 persen rumah tangga memiliki pengeluaran untuk merokok.

Minggu, 27 November 2011

Kata-kata mutiara islam


  • Ada dua perkara yang jika Anda Amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat: Menerima sesuatu yang tidak Anda sukai, jika sesuatu itu disukai Allah. Dan membenci sesuatu yang Anda sukai, jika sesuatu itu dibenci oleh Allah.”
    (Abu Hazim)
  • Ada enam perkara, apabila dimiliki oleh seseorang maka telah sempurnalah keimanannya : (1) memerangi musuh Allah dengan pedang, (2) tetap menyempurnakan puasa walaupun di musim panas, (3) tetap menyempurnakan wudhu walaupun di musim dingin, (4) tetap bergegas menuju mesjid (untuk melaksanakan shalat berjama’ah) walaupun di saat mendung, (5) meninggalkan perdebatan dan berbantah-bantahan walaupun ia tahu bahwa ia berada di pihak yang benar dan (6) bersabar saat ditimpa musibah.”
    (Yahya bin Muadz)
  • Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat : (1) orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya, (2) orang yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan (3) orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu mengambil manfaat darinya.”
    (Sufyan bin ‘Uyainah)
  • Akhlak yang paling mulia adalah menyapa mereka yang memutus silaturahim, memberi kepada yang kikir terhadapmu, dan memaafkan mereka yang menyalahimu.”
    (HR Ibnu Majah)
  • Aku belum pernah melihat orang yang paling lama bersedih daripada al-Hasan. Ia berkata, kita tertawa, sementara bisa jadi Allah yang telah melihat amal-amal yang telah kita perbuat berfirman, ‘Aku tidak mau menerima amal-amal kalian sedikitpun.’”
    (Yunus bin ‘Ubaid)
  • Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.”
    (HR Abu Daud)
  • Aku menangis bukan karena takut mati atau karena kecintaanku kepada dunia. Akan tetapi, yang membuatku menangis adalah kesedihanku karena aku tidak bisa lagi berpuasa dan shalat malam.”
    (‘Amir bin ‘Abdi Qais)
  • Aku tidak suka menjadi seorang pedagang budak. Akan tetapi, menjadi pedagang budak lebih aku sukai daripada aku menimbun bahan makanan sambil menunggu naiknya harga yang memberatkan sesama muslim.”
    (Yazid bin Maisaroh)
  • Amal yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Jika amal itu ikhlas tapi tidak benar, maka tidaklah diterima. Jika amal itu benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima kecuali jika dilakukan secara ikhlas. Ikhlas artinya dilakukan hanya karena Allah. Adapun benar artinya adalah sesuai dengan sunnah (tuntunan dan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).”
    (Fudhail bin ‘Iyadh)
  • Apa pendapat Anda bila ada seseorang yang pakaiannya terkena air kencing, lalu ia hendak mensucikannya dengan air kencing pula? Mungkinkah air kencing itu dapat mensucikannya? Tentu saja tidak! Kotoran tidak dapat disucikan kecuali dengan sesuatu yang suci. Begitu pula halnya keburukan yang pernah kita lakukan, tidak akan dapat terhapus kecuali dengan memperbanyak melakukan kebaikan.”
    (Sufyan ats-Tsauri)
  • Apabila akhirat ada dalam hati, maka akan datanglah dunia menemaninya. Tapi apabila dunia ada di hati maka akhirat tidaklah akan menemaninya. Itu karena akhirat mulia dan dermawan, sedangkan dunia adalah hina”
    (Abu Sulaiman Ad Daroni)
  • Apabila Anda berharap agar Allah senantiasa menganugerahkan kepada Anda apa-apa yang Anda cintai dan sukai maka hendaklah Anda senantiasa menjaga dan melaksanakan apa-apa yang dicintai dan disukai oleh Allah.”
    (Salah seorang ahli hikmah)
  • Apabila kalian senang Allah ta’ala dan Rasul-Nya mencintai kalian, maka tunaikanlah amanah kalian, dan benarlah jika berbicara, dan bertetanggalah dengan baik kepada tetangga kalian.”
    (HR Imam Suyuthi)
  • Ayahku pernah mengatakan bahwa apabila ‘Ali bin al-Husain selesai berwudhu dan telah bersiap untuk shalat, tubuhnya akan gemetar dan menggigil. Pernah ada seorang lelaki yang bertanya kepadanya tentang hal itu, maka ‘Ali bin al-Husain menjawab, ‘Celakalah Engkau! Tidakkah kau tahu, kepada siapa aku akan menghadap? Dan kepada siapa aku akan bermunajat?’”
    (al-’Utaibi)

Steve Jobs : iPhone dan iMuslim

Siapa yang tak kenal Steve Jobs? Si Jenius di balik suksesnya perusahaan teknologi Apple (juga Pixar) ini bisa disepadankan dengan Bill Gates, si Jenius lain di balik suksesnya Microsoft. Keduanya adalah inovator dengan segudang ide brilian dan karya yang mengubah dunia. Dunia maya dengan aneka perangkat dan aksesorinya tak lepas dari buah karya mereka berdua.
Tanggal 5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dalam usia 56 tahun setelah terdiagnosa kanker pankreas 7 tahun silam.
iPhone menjadi penentu tren ketika ia memperkenalkannya ke masyarakat dunia di awal tahun 2007. Telepon pintar dengan layar sentuhnya itu benar-benar memukau penggemar teknologi dan terjual lebih dari 100 juta keping. Bagaimana ia memperagakan kecanggihan iPhone dengan menggerakkan jari telunjuknya di atas layar untuk menekan tombol atau menggeser tampilan layar dan memperbesar gambar, segera menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk menghasilkan teknologi dan tampilan serupa. Kini, jutaan produk lain telah muncul dengan berkiblat kepada kesuksesan iPhone.
Jutaan orang telah merasakan manfaat dari karya dan inovasi Steve Jobs. Ide-idenya pun mungkin akan terus menginspirasi orang lain sepeninggalnya. Bagi Steve Jobs sendiri, kesuksesannya itu tentu telah ia rasakan hasilnya di dunia ini. Kekayaannya tak perlu ditanyakan lagi karena kini perusahaan Apple telah mengungguli Microsoft dan menjadi nomor dua perusahaan teknologi terbesar di bawah Exxon Mobile.
Ya, bagi mereka yang menginginkan kesuksesan di dunia ini, Steve Jobs pantas untuk ditiru. Prinsip dan gaya manajerial serta inovasinya sangat khas.
Ia berani gagal: ia pernah didepak dari Apple di masa kejayaannya pada 1985. Tidak semua produk inovasinya sukses di pasaran. Kesuksesan iPhone dianggap sebagian orang meng-kanibali, memakan korban iPod yang telah sukses sebelumnya.
Ia berani sempurna: lihatlah desain-desain produk Apple, sangat keren, sederhana namun elegan. Untuk hal ini ia berani menyewa para ahli desain dan mencoba prototipe produknya hingga maksimal. Para insinyur perancang iPod harus semalaman mengganti colokan headphone berulang-ulang karena Steve Jobs menganggap ‘klik’-nya kurang pas.
Ia tak pernah berhenti belajar: ketika dikeluarkan dari Apple, ia membuat perusahaan baru, tidak hanya bergerak di bidang komputer tetapi juga desain grafis. Ia mempelajari bagaimana Sony mendesain jenis huruf, tata letak dan berat kertas dalam pengepakan produknya. Ia berkeliling ke halaman parkir untuk mempelajari desain badan mobil Jerman dan Italia ketika memikirkan bentuk iMac.
Ia suka kesederhanaan: dalam desain produknya, salah satu elemen utama adalah sederhana, bersih namun elegan. Ia pernah memerintahkan perancang iPod untuk melepas semua tombol termasuk on/off pada desain awal. Para perancang mengeluh, namun akhirnya mereka menemukan ‘roda gulung’ (tombol melingkar) yang menjadi ikon iPod itu.
Kanker yang dideritanya sepertinya memberi kesan mendalam bagi Steve Jobs pribadi. Ia mulai memikirkan kematian, arti kekayaan dan kesuksesan yang sebenarnya. Dalam pidatonya di Universitas Stanford pada 2005, ia menyampaikan sebuah pernyataan indah di bagian akhir:
Karena hampir segalanya – semua harapan dan pujian dari luar, semua kebanggaan, semua ketakutan akan malu atau kegagalan – semua ini akan sirna di depan kematian, meninggalkan hanya satu yang benar-benar penting… Tak ada alasan untuk tidak mengikuti nuranimu.
Hati kecil atau nurani manusia itu cenderung kepada kebaikan dan petunjuk dari Allah, karena sebenarnya ketika kita masih di alam ruh, sebelum dilahirkan melalui rahim ibu kita, Allah telah mengambil sumpah kepada kita semua:
Dan ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari (tulang) belakang mereka dan Dia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri: Bukankah Aku Tuhan kamu? Mereka semua menjawab: Benar, kami menjadi saksi. Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini. (Al Isra: 127)
Tak ada alasan untuk tidak mengikuti nuranimu, demikian ujar Steve Jobs. Ungkapan ini mengingatkan kita kepada nasehat Rasulullah saw.:
Dari Wabishah bin Ma’bad ra, ia berkata, “Saya mendatangi Rasulullah saw, lalu beliau bertanya, ‘Engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?’ Saya menjawab,’Ya.’ Beliau bersabda,Mintalah fatwa kepada hatimu; kebajikan adalah sesuatu yang jiwamu tenteram kepadanya dan hatimu menjadi tenang, dan dosa adalah sesuatu yang mengganjal di dalam jiwa dan ragu di dada, meski manusia memberi fatwa kepadamu’” (Imam Nawawi berkata, “Hadits hasan, kami meriwayatkannya dalam dua kitab Musnad; Ahmad bin Hanbal dan Ad-Darimi dengan isnad hasan“).
Jika saja Steve Jobs seorang muslim, semua karya, inovasi dan ide-idenya akan menjadi ladang pahala yang tak terkira besarnya. Ia bisa menjadi salah satu dari muslim terbaik sebagaimana yang disabdakan Rasulullaah saw.:
Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya, baik amalnya. (HR. Ahmad).
Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. (HR Bukhari)
Sayang beribu sayang, Steve Jobs bukanlah seorang muslim. Belum pernah terdengar kabar berita bahwa ia menemukan hidayah agama yang lurus ini. Wallahu a’lam. Dari silsilahnya, sebenarnya ia memiliki ayah seorang imigran, mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Wisconsin asal Suriah, Abdulfattah Jandali. Namun ia kemudian diadopsi oleh keluarga Jobs di San Fransisco.
Perumpamaan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (Ibrahim: 18)

jika engkau .... engkau akan ....

Menanam Kebaikan

  • Jika engkau menanam kejujuran, engkau akan menuai kepercayaan.
  • Jika engkau menanam kebaikan, engkau akan menuai persahabatan.
  • Jika engkau menanam kerendahhatian, engkau akan menuai keagungan.
  • Jika engkau menanam kegigihan, engkau akan menuai kemenangan.
  • Jika engkau menanam pertimbangan, engkau akan menuai keselarasan.
  • Jika engkau menanam kemaafan, engkau akan menuai keberhasilan.
  • Jika engkau menanam keterbukaan, engkau akan menuai kedekatan.
  • Jika engkau menanam kesabaran, engkau akan menuai perbaikan.
  • Jika engkau menanam keimanan, engkau akan menuai keajaiban.

Menanam Keburukan

  • Jika engkau menanam kebohongan, engkau akan menuai ketidakpercayaan.
  • Jika engkau menanam keegoisan, engkau akan menuai kesepian.
  • Jika engkau menanam kesombongan, engkau akan menuai kehancuran.
  • Jika engkau menanam kedengkian, engkau akan menuai permasalahan.
  • Jika engkau menanam kekasaran, engkau akan menuai pengucilan.
  • Jika engkau menanam ketamakan, engkau akan menuai kerugian.
  • Jika engkau menanam prasangka, engkau akan menuai permusuhan.
  • Jika engkau menanam kekhawatiran, engkau akan menuai ketuaan.
  • Jika engkau menanam dosa, engkau akan menuai hukuman.

Idul Adha: Ujian Cinta Sang Kekasih Allah

Setelah diselamatkan oleh Allah dari kobaran api Raja Namrud karena meruntuhkan berhala-berhala, Nabi Ibrahim menjadi teladan pejuang penegak Tauhid. Puluhan tahun berikutnya adalah masa-masa menyebarkan ajaran Islam bagi Khalilullaah, Sang Kekasih Allah. Puluhan atau bahkan ratusan tahun menyeru kepada agama Allah di tengah kejahilan manusia merupakan tugas yang diemban ‘sendirian’ oleh Nabi Ibrahim.
Ketika usianya telah menua, keinginan dan harapan untuk memperoleh keturunan semakin besar. “Rabbii hablii minash shalihiin.” Ya Tuhanku, karuniakanlah untukku anak yang shalih, demikian pinta dan doa Nabi Ibrahim.
Di luar dugaan, karena beliau dan istrinya telah sama-sama berusia lanjut, Allah mengabulkan permohonan tersebut. “Maka kami sampaikan berita gembira kepadanya berupa anak yang shabar.” Bagi Nabi Ibrahim, Ismail bukanlah sembarang putra, ia adalah jawaban dari bertahun-tahun pengharapan, balasan dari berabad penderitaan, cahaya mata, dan mimpi jadi kenyataan.
Sedikit banyak, Ismail menjadi harapan besar dan curahan cinta dari Nabi Ibrahim. Seluruh jiwanya seakan terpatri kepada putra semata wayangnya ini.
Tetapi Allah tidak membiarkan keadaan seperti itu berlangsung lama. Nabi Ibrahim akan diuji kembali: menyembelih putra satu-satunya yang teramat sangat ia cintai.
Mengapa Nabi Ibrahim diuji kembali. Ia yang membaktikan hampir seluruh umurnya untuk berjuang menegakkan agama Allah, menghilangkan kebodohan dan membangun pondasi ketauhidan, mengapa harus menerima ujian lagi?
Apakah karena manusia tak boleh berhenti? Apakah karena manusia tak boleh tertipu oleh ratusan tahun perjuangan dan kemenangan? Apakah karena ia tak boleh menganggap dirinya tanpa kelemahan? Apakah karena semua yang menjadi pusat perhatian kita di dunia ini akan membutakan jiwa kita? Dan akhirnya apakah karena semakin tinggi tingkat keimanan kita, maka semakin besar pula bahayanya jika kita jatuh?
Sepertinya tak ada kata yang bisa melukiskan bagaimana tanggapan dan perasaan Nabi Ibrahim ketika menerima perintah mengurbankan Ismail. Betapa besar sakit, pilu, dan kesedihan jiwanya. Tak tergambarkan.
Bagaimana mungkin ia akan meletakkan Ismail, cahaya matanya, pujaan hatinya, harapan jiwanya, ke tanah dan menempelkan pisau ke lehernya?
Jika saja dirinya yang harus dikurbankan, itu lebih ringan. Tetapi tidak, Ismail yang muda harus mati, dan Ibrahim yang renta harus tetap hidup. Hati Nabi Ibrahim tentu telah tercabik-cabik oleh peperangan cinta, antara Allah dan Ismail.
Siapa yang Nabi Ibrahim pilih? Cinta Allah atau cinta pribadi? Kenabian atau kebapakan? Kesetiaan kepada Allah atau kepada keluarga? Keimanan atau perasaaan? Kebenaran atau kenyataan? Kesadaran atau hawa nafsu? Kewajiban atau kesenangan? Tugas atau hak? Tauhid atau syirik? Maju terus atau diam saja? Dan akhirnya Allah ataukah Ismail?
Setan pun memanfaatkan kebimbangan dan perseteruan di dalam jiwa ini.
Ketika kebenaran itu menambah kenikmatan kehidupan di dunia ini, manusia akan berbondong-bondong menjadi pencari kebenaran. Tetapi ketika kebenaran itu menhilangkan kenikmatan dan menghasilkan permasalahan, kerugian atau bahaya, para pencari kebenaran ini hanya sedikit.
Dari kisah yang menjadi latar belakang hari raya Idul Adha ini, kita mengetahui bahwa Nabi Ibrahim memilih cinta kepada Allah dan merelakan Ismail. Nabi Ibrahim mengajarkan kepada kita untuk memilih kenabian di atas kebapakan, memilih kesetiaan kepada Allah di atas kepada keluarga, memilih keimanan di atas perasaan, memilih kebenaran di atas kenyataan, memilih kesadaran di atas hawa nafsu, mengutamakan kewajiban di atas kesenangan, dan mengutamakan Tauhid di atas kesyirikan.
Demikianlah Nabi Ibrahim menghadapi ujian cinta dari Allah ta’ala. Bagaimana dengan kita?
Siapakah Ismail kita? Mungkin ia adalah putra-putri kita? Mungkin istri kita? Orang yang menjadi tambatan hati? Mungkin gelar kesarjanaan kita? Pangkat dan jabatan? Tabungan dan harta kita yang melimpah? Obsesi dan ide-ide kita? Kecantikan paras kita? Kegagahan tubuh kita? Prestasi dan keterampilan? Kekuatan kita? Atau bahkan kebanggaan akan keimanan dan keshalihan amal kita?
Itulah ujian cinta yang besar. Semoga kita bisa mengambil pelajaran.

Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta.
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)
Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut.
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut.
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang. Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)
Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41: 11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
Untuk melihat video komentar sang profesor silakan klik tautan berikut ini: (Bahasa Inggris, format RealPlyer)
Video 1
Video 2

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons